Thursday, August 23, 2018

OBOR ASIAN GAMES 2018




Haiiii!!

            Perkenalkan nama saya Raihan. Saya adalah seorang pelajar. Ini adalah posingan ketiga saya. Kali ini, saya akan membahas tentang obor Asian Games 2018. Tanpa basa-basi langsung saja saya bahas.

Pembukaan Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang tinggal beberapa hari lagi. Guna menyambutnya, pelaksanaan kirab obor Asian Games telah dimulai. Proses penyalaan obor sudah dilakukan pada tanggal 15 juli 2018. Sumber api kirab obor diambil dari api abadi Asian Games yang tersimpan di Stadion Nasional Dhyan Chand, New Delhi, India, yang menjadi arena pelaksanaan perdana 1951. Selanjutnya, obor akan dibawa ke Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah yang telah dilaksanakan pada 18 Juli untuk disatukan dengan api abadi Mrapen dan memulai perjalanannya ke 53 kota yang berada di 18 provinsi.

Dibalik itu semua ternyata ada cerita mitologi maupun sejarah tentang api abadi Mrapen. Keberadaan api abadi tak dapat berjauh-jauhan dengan akhir sejarah Kerajaan Majapahit yang ditaklukkan oleh Kesultanan Demak Bintoro pada 1500-1518 Masehi.
Dalam sejarah yang lahir dan dirawat secara turun-temurun, api abadi itu muncul setelah Sunan Kalijaga yang memimpi penaklukkan ini mencari mata air untuk para prajuritnya yang kelelahan dengan menancapkan tongkatnya ke tanah. Tak lama setelahnya, lubang bekas tancapan tongkat itu menyemburkan api.

Itu mitologinya. Secara ilmiah, keberadaan api abadi seperti di Mrapen ini merupakan fenomaena geologi berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak pernah pada sekalipun diguyur hujan.
Ini bukan pertama kalinya api abadi Mrapen dipakai untuk pembukaan acar besar. Jauh sebelumnya, api abadi Mrapen pertama kali digunakan untuk upacara pembukaan Pesta Olahraga Negara-negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (Ganefo) pada 1 November 1963. Gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Hari Olahraga Nasional (Haornas) juga tidak dipisahkan dari jejak api abadi Mrapen. Dalam penyelenggaraannya yang ketujuh pada 1989, Mrapen memberikan api abadinya dalam upacara pembukaan. Sementara, penggunaan api abadi Mrapen untuk Haornas dilakukan pada 2014.

Sekian untuk artikel kali ini. Saya harap tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Terima kasih untuk para pembaca yang telah membaca tulisan ini dengan baik. Saya meminta maaf apabila ada kesalahan kata. Sampai jumpa di postingan saya selanjutnya. Salam sejahtera bagi kita semua.


Bye....

GENERAL SOEDIRMAN

Haiii!!!!
Welcome to my blog. My name is Raihan. This time i use english for my article. In this post, I will tell you about the struggle of an Indonesian independence hero named Sudirman or commonly referred to as Sudirman general. Check it out!
General Soedirman was born in Rembang, Central Java. "He was the military commander of Indonesian forces during the country's fight for independence from the Dutch in the 1940. During the Japanese occupation of Indonesia" he joined PETA. It was the national army, promoted by the Japanese. He got his first military education there. After that, he was elected to be Batalyon commandeer at Kroya. After Indonesia reached their independence, he was succeeded to disarmed the rest of Japanese soldiers at Banyumas. In December 1945, he got the honor to be the General. The most important thing is, he didn't gain his General position through military academy or else, but because of his loyalty. Can you imagine how loyal he was that his loyalty can give him such a great honor like that.
During much of the next five years he was sick with tuberculosis, but he still led several guerrilla actions against the Dutch. At first the president, Mr.Soekarno didn't allow him to lead the guerillas, Soekarno asked him to stay in the city. But he didn't do what Soekarno said because of his responsibility as the leader. This the best part of his life that makes me adore him a lot. He ignored his health for the freedom of Indonesian people. I rarely find a person like him.
Then with all the power he still had, he departed from city to lead the guerrilla war. It was like seven months, he moved from one place to another, from mount to mount in his sickness, while he didn't have any medicine. But he always said to his soldiers to keep up their spirits and instructed them like there’s nothing happening with himself. But finally he got to leave the war area because he could not lead the soldiers directly with himself in the field anymore. But he was a great person, the soldiers needed him. So, although he cannot see the Dutch face to face, still, his thoughts are always needed.
General Soedirman died in January 1950 when he was 34 years old. He was buried in Heroes' Cemetery in Semaki, Yogyakarta. He received the title of National Hero of Indonesia as an Independence Defender Hero. There is a monument of him at Soedriman road, central Jakarta. For me, he is the best national hero Indonesia have ever had.
It is the struggle of the Sudirman general who fights for the country and its people. We as young people must respect the struggle of our heroes including the Sudirman generals who have defeated the invaders. Because with their struggle, we can live peacefully. I hope this article can be useful for all of us. And see you on my next blog.


Bye.....


Alasan Saya Bersekolah di SMAN 68



Haiiiii!!!

Sebelum saya menceritakan alasan saya mengapa memilih  SMAN 68, saya ingin memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Nama saya adalah Raihan Kresna Ghifari. Ini adalah pengalaman pertama saya dalam membuat blog. Saya harap tulisan saya dapat menghibur para pembaca blog ini.

Saya adalah mantan murid SMPN 216 Jakarta yang kebetulan lokasinya berdekatan dengan SMAN 68, jadi saya sudah tahu beberapa hal mengenai SMAN 68. Saat saya masih berseragam SMP, SMAN 68 dikenal sebagai sekolah yang hebat karena kedisiplinannya dan prestasi akademik maupun non akademik. Oleh karena itu, saya berusaha sekuat mungkin agar saya dapat bersekolah di sekolah ini.

Alasan saya ingin bersekolah di SMAN 68 karena saya ingin menjadi murid yang lebih baik dan dapat berprestasi di bidang akademik maupun non akademik. Saya ingin berprestasi di bidang olah raga, yaitu bulu tangkis. Saya ingin membuat ekskul bulu tangkis menjadi hebat dengan saya mengikuti perlombaan dan menjuarainya. Saya juga seoramg atlet pencak silat. Saya ingin menjadi atlet nasional di cabang olah raga tersebut, sehingga saya dapat membawa nama baik sekolah dan saya sendiri.

Selain itu, alasan saya bersekolah disini karena kakak saya pernah bersekolah disini. Di SMAN 68 kakak saya adalah orang yang rajin, tekun, dan berprestasi. Selain itu, saat kakak saya mengikuti jalur undangan, kakak saya diterima di dua PTN, yaitu UI dan ITB. Dia akhirnya memilih PTN ITB. Saya sangat ingin menjadi seperti dia.

Saya harap tulisan saya dapat menghibur para pembaca blog ini. Sebelum saya mengakhiri tulisan ini, saya ingin bersyukur atas nikmat sehat yang Allah SWT berikan kepada saya, sehingga saya dapat menulis blog ini. Maaf bila ada kesalahan penulisan karena sesungguhnya manusia adalah tempatnya kesalahan dan semua manusia pasti mempunyai kesalahan. Terima kasih yang sudah membaca blog ini. Salam sejahtera bagi kita semua.


Bye....